Judul: "Ngapain Tuh Pak Ma'ruf Pakai Baju Adat Melayu?" Hari Lahir Pancasila menjadi kejadian yang sangat dinanti oleh banyak orang. Selain untuk memperingati lahirnya ideologi negara Indonesia, acara ini juga menjadi ajang peragaan pakaian oleh para pejabat negara. Nah, dari sekian banyak orang yang hadir di acara ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin jadi sorotan banyak orang. Bukan karena pidatonya, tetapi karena baju yang ia kenakan. Ya, Ma'ruf Amin memilih baju adat Melayu sebagai pakaian yang dikenakannya pada hari itu. Eits, jangan salah faham dulu! Bukan berarti kami tidak menghargai keanekaragaman budaya di Indonesia, tapi kok pakai baju adat Melayu sih? Padahal beliau kan betawi? Bukannya baju adat Betawi lebih cocok dipakai oleh beliau sebagai wakil presiden yang berasal dari Jakarta? Apakah karena beliau berpuasa jadi teringat dengan semangat gotong royong yang dianut oleh masyarakat Melayu? Ataukah ini hanya trik politik dan pencitraan semata? Hmm, entahlah. Yang jelas, kalau ingin memakai baju adat dari suatu daerah, minimal kita punya kedekatan dengan daerah tersebut. Tapi mau bagaimana lagi, itulah politik. Politik bukan hanya soal kebijakan dan strategi, namun juga bagaimana memenangkan hati rakyat dengan pencitraan dan hal-hal yang seolah-olah memihak pada masyarakat. Jadi, apakah kamu setuju jika setiap kali ada acara resmi, para pejabat negara memakai baju adat dari daerah yang mereka kunjungi atau asal daerah mereka? Ataukah kamu menyukai pencitraan semata yang justru membuat momen penting seperti Hari Lahir Pancasila menjadi bahan perdebatan yang tidak perlu?