Judul: "Tolong Normalisasi Hubungan Israel-Arab Saudi, Kata AS. Ya Gimana Sih?" Baru-baru ini, terdengar kabar bahwa Amerika Serikat (AS) mendesak normalisasi hubungan antara Saudi dengan Israel. Apakah ini sebuah lelucon? Namun tampaknya kabar ini benar adanya. Hmmm, kenapa AS sangat gencar mendorong normalisasi hubungan yang sepertinya tidak mudah untuk dijalankan? Apakah AS tidak tahu bahwa selama ini hubungan antara Israel dengan Arab Saudi tidak biasa-biasa saja? Pertama-tama, mari kita melihat sejarah hubungan antara keduanya. Selama ini, hubungan mereka penuh dengan ketegangan dan tuduhan saling menyalahkan. Siapa yang salah? Itu tidak perlu kita bahas disini. Satu hal yang pasti, sampai saat ini Arab Saudi masih dianggap sebagai negara tuan rumah bagi dunia Islam. Banyak umat Muslim yang mengharapkan agar Saudi menjadi garda terdepan dalam melindungi Palestina. Namun, ternyata AS berpikiran lain. Apakah AS terlalu optimis dari segi diplomasi? Atau mungkin saja, AS memang sedang mengusulkan sesuatu yang sangat sulit untuk diwujudkan? Jangan salah sangka, kita tahu bahwa normalisasi hubungan antar negara itu penting. Namun tentu saja hal ini harus dilakukan dengan cara yang tepat dan di saat yang tepat sebagai tindakan yang berpihak pada kemanusiaan. Kembali ke kasus ini, mungkin saja dalam waktu dekat Saudi akan bisa bersikap tegas untuk melindungi Palestina. Namun, jika Anda melihat sisi lain dari berita ini, Anda juga akan melihat bahwa AS sebenarnya sedang mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Sebagai sebuah negara adidaya, AS memang sering terlihat merambah ke segala sektor. Mulai dari ekonomi, politik, dan bahkan segala jenis media sosial. Namun, cukupkah itu untuk membuat AS menjadi negara yang lebih baik? Mari dukung Palestina, namun jangan sampai kepentingan politik dan uang malah menjadi yang utama. Semoga Saudi dapat menjaga komitmennya dalam melindungi bangsa Palestina dan memperjuangkan hak mereka.