Kementerian BUMN menyatakan peretasan di BSI hanya terjadi di level data yang ada di PC kantor cabang yang berisi data operasional.

Judul: "Wamen BUMN Meluruskan Fakta Hack BSI, Ternyata Hanya Data Operational Biasa" Baru-baru ini, Wakil Menteri BUMN membeberkan sebuah kabar yang cukup menghebohkan. Kabarnya, Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami peretasan sistem. Banyak orang yang menganggap ini sebagai sebuah tragedi besar, namun Wamen BUMN justru meremehkannya dengan blak-blakan mengungkapkan bahwa hanya data operasional yang berhasil diretas. Wow, hebat banget ya peretasnya! Sebenarnya, apakah mengambil data operasional sebuah bank itu penting? Bukankah dengan hanya mengakses data-data sepele itu tidak terlalu mengubah apapun? Tapi kamu harus menghargai waktu dan upaya peretasan mereka, kan? Who knows, data itu bisa menjadi petunjuk berharga di masa depan. Lalu, apa yang dilakukan oleh BSI untuk menghadapi kasus peretasan ini? Dikatakan bahwa mereka segera mengambil tindakan untuk memperkuat keamanan sistem mereka. Tapi jangan khawatir, meskipun ada data yang diambil oleh peretas, hal ini tidak akan berdampak pada nasabah BSI. Tidak mudah memang mengambil data nasabah yang berharga seperti uang di dalam rekening mereka. Tapi tenang, masih ada banyak mesin ATM yang bisa dimanfaatkan untuk menguras isi kantong nasabah. Intinya, kasus peretasan BSI hanyalah sebuah kabar isapan jempol belaka, dan Wamen BUMN sebagai salah satu pemimpin utama di BUMN tentunya tidak akan membiarkan tindakan kurang ajar seperti ini merusak nama baik perusahaan. Jangan lupa senyum-senyum ya!

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form