Judul blog post: Apakah Mengeja Alquran akan Menjadi Syarat Jadi Caleg? Menarik Sekali! Pada akhirnya, tes masuk universitas bukanlah satu-satunya tes yang membuat orang stres. Bagaimana dengan tes baca Alquran untuk para bakal caleg di Aceh? Yup, kalian membaca dengan benar. Tes baca Alquran kini menjadi syarat wajib bagi orang-orang yang memiliki hasrat untuk menjadi caleg di Aceh pada Pemilu 2024. Terlepas dari keahlian politik, kelompok usia, atau popularitas, sekarang kalian harus menguasai keterampilan baca Alquran agar bisa bersaing di dunia politik Aceh. Kami tidak bisa membayangkan betapa panjang antrian itu. Paling tidak bila kalian memperkirakan para caleg yang berbaris satu per satu dengan Alquran mereka di tangan, dan maju satu per satu menghadapi seorang dewan pakar Alquran. "Kamu salah, kamu harus melafalkan ini dan itu seperti ini dan begitu", guna menjaga kualitas bacaan Alquran mereka. Tetapi, apakah kalian bertanya-tanya jenis tes apa lagi yang harus diikuti kalian untuk menjadi caleg yang berpengalaman? Kursus public speaking, perdebatan dan pendebatan, atau mungkin tes psikologi? Kami bertanya-tanya mengapa saudara-saudara kita di Aceh memilih baca Alquran sebagai tes calon caleg. Mungkin tes ini juga melibatkan tahap menghafalkan ayat Alquran atau bahkan menulis maknanya dan memahami artinya. Setiap orang berhak untuk memilih dan dilemparkan dengan tes yang berbeda-beda, kan? Jika memang demikian, maka tes menghafal Alquran mungkin seharusnya menjadi syarat wajib bagi calon caleg di seluruh Indonesia, bukan hanya Aceh. Setidaknya, kita dapat memastikan bahwa calon-calon caleg memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang dijelaskan dalam Alquran. Tetapi jangan khawatir, bagi mereka yang belum terbiasa menghafal Alquran, kini saatnya memulainya. Kalian perlu bantuan? Konsultan Alquran baru? Siapa yang tahu! Di samping itu, kita harap dengan diterapkannya tes baca Alquran bagi para bakal caleg, calon caleg yang loyal dengan Alquran akan lebih mudah dikenali. Kita tidak lagi hanya harus bergantung pada pidato-pidato kampanye mereka untuk menilai kejujuran, tetapi juga dapat melihat betapa Alquran menjadi bagian penting dari hidup mereka. Pada dasarnya, syarat wajib ini bagi calon caleg Aceh mungkin memiliki hikmahnya. Terkadang, kebijakan-kebijakan yang aneh dan konyol seperti ini adalah awal dari sebuah perubahan. Bagaimana menurut kalian? Apakah tes baca Alquran ini akan benar-benar membantu meningkatkan kualitas caleg Aceh atau justru menimbulkan ketidakadilan? Kita tunggu saja hasil akhir pada Pemilu 2024 dan lihat bagaimana hasil tes baca Alquran ini memengaruhi kehadiran wakil rakyat kita.