Warga Negara Indonesia yang menjadi korban Trafficking in Persons (TPPO) dan telah dipulangkan, dikabarkan kembali bekerja di bidang yang sama dan menjadi penipu. Trend WNI ini diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri.

Judul: WNI Korban TPPO, Balik ke Negara Tujuan Bekerja Sebagai Scammer, Asik Ya! Kementerian Luar Negeri (Kemlu) baru-baru ini mengungkapkan bahwa banyak WNI korban Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Pelacuran, Pelecehan Seksual, dan Pekerjaan Lainnya (TPPO) ternyata kembali lagi ke negara tujuan mereka dan bekerja di bidang pekerjaan yang sama. Ya, mereka ternyata bekerja sebagai scammer! Ini benar-benar jadi tren yang menarik, ya! Kalau dulu para korban TPPO biasanya pulang dengan harapan mereka akan memulai hidup baru, cari pekerjaan yang layak dan bermartabat, ternyata mereka malah berbalik merajalela dengan menjadi pelaku kejahatan, bagus! Sebelumnya, banyak yang menganggap para korban TPPO adalah orang-orang yang benar-benar teraniaya karena kondisi ekonomi yang harus memaksa mereka menjadi TKI. Tapi siapa sangka, setelah pulang ke tanah air, banyak yang ternyata bisa mencari nafkah dengan cara mengambil uang orang lain dengan cara-cara curang. Mantap. Ya kita tahu, buat banyak orang, jadi scammer memang pekerjaan yang legit dan sangat menguntungkan. Apalagi sekarang era digital yang memungkinkan mereka untuk lebih mudah mengecoh mangsanya dengan bermodalkan gawai dan koneksi internet. Hampir semua hal bisa dilakukan secara online, termasuk mencari korban untuk ditipu. Menurut Kemlu, bagi yang ingin masuk track scammer, ada beberapa hal yang bisa dipelajari, mulai dari cara memasarkan produk, berkonsultasi dengan mentor, hingga belajar cara mengelabuhi calon korban agar mau deposit uangnya. Keren, kan! Jadi sudah tidak perlu lagi jadi TKI yang merugi. Kita patut bersyukur dengan adanya penelitian ini. Menurut saya, inilah bukti bahwa orang Indonesia memang punya daya tahan yang tinggi, tingkat adaptasi yang luar biasa, dan kreatifitas yang tak terbatas. Hanya saja, mungkin kita harus memikirkan ulang definisi kata "teraniaya" dalam konteks para korban TPPO ini, ya. Bagi saya, mereka adalah korban volunter yang cukup mandiri dan by choice jadi scammer. Hidup memang penuh pilihan, ya!

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form