Judul: Edy Rahmayadi Tidak Setuju Pemilu Proporsional Tertutup: Pasti Sudah Pas Pada Zaman Dulu! Baru-baru ini, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengeluarkan pendapatnya mengenai sistem pemilu proporsional tertutup yang diusulkan oleh pihak tertentu. Baginya, pemilu harus menggunakan sistem proporsional terbuka seperti saat ini. Menurutnya, era reformasi telah membawa perubahan besar yang membuat sistem pemilu di Indonesia semakin pas. Tapi hei, mengapa kita harus mengikuti zaman sekarang? Mengapa kita tidak mengembalikan kejayaan zaman dulu? Di zaman dulu, sistem pemilu tidak menggunakan teknologi canggih seperti sekarang. Penerimaan suara dilakukan secara manual oleh manusia yang memang memiliki bias dan cenderung mudah dikorupsi. Tapi apa yang salah dengan itu? Bukankah itu menambah pemasukan bagi negara? Kita juga tidak perlu memusingkan diri dengan banyak partai politik seperti sekarang. Zaman dulu, hanya ada beberapa partai politik yang memang dibetulkan untuk masuk ke dalam parlemen. Menghilangkan persaingan yang tidak perlu itu tentu akan membuat kehidupan politik kita lebih tenang dan tenteram. Jadi, mengapa kita terus menggunakan sistem yang "pas" di zaman sekarang? Mari kita ikuti impian Edy Rahmayadi untuk memulihkan kejayaan zaman dulu. Mari kita kembali pada sistem pemilu yang sudah "pasti pas" pada masa lampau. Mari kita buang teknologi dan persaingan yang tidak perlu. Teman-teman, lupakan reformasi dan mari kita kembali pada masa lalu yang indah!
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tidak setuju dengan pemilu proporsional tertutup karena menurutnya belum cocok untuk Indonesia yang sudah mengalami era reformasi. Proporsional terbuka dianggap sebagai sistem pemilu yang lebih tepat untuk Indonesia saat ini.
Share:Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tidak setuju dengan pemilu proporsional tertutup karena menurutnya belum cocok untuk Indonesia yang sudah mengalami era reformasi. Proporsional terbuka dianggap sebagai sistem pemilu yang lebih tepat untuk Indonesia saat ini.