Ada 42 hektare hutan dan lahan yang terbakar di Kalimantan Selatan menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Judul: "Apakah Terbakar Juga Itu Artinya Undefined?" Dimulai dengan berita kebakaran hutan dan lahan seluas 42 hektare di Kalimantan Selatan yang dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Tapi tunggu dulu, apa sih sebenarnya arti dari kata "undefined" atau tak terdefinisi? Mungkin saja, jika kita melihat kejadian-kejadian semacam ini terjadi berulang kali, "undefined" seharusnya masuk ke dalam kamus istilah bencana alam. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini bencana alam atau ulah manusia yang tidak bertanggung jawab? 42 hektare hutan dan lahan terbakar, apakah kita menyadari bahwa itu seluas lapangan sepak bola? Sementara itu, angka-angka lain terus bertambah dengan begitu cepat bahwa kita mungkin tidak memiliki cukup ruang untuk merinci semuanya. Berbicara tentang kabut asap, lumpur akibat banjir, dan fragmen-fragmen tanah longsor, tidakkah semua itu termasuk dalam kategori "undefined" juga? Kita cenderung terbiasa dengan bencana alam seperti ini sehingga lupa untuk memperhatikan dampak yang dihasilkannya. Bahkan, kata "undefined" tampaknya lebih relevan ketimbang "bencana alam" ketika kita membahas perubahan iklim. Mungkin, mungkin saja, ketakutan akan perubahan iklim seharusnya menjadi "undefined" juga, karena tampaknya begitu banyak orang yang tidak peduli. Namun, apapun yang terjadi, kita tetap saja manusia yang tidak tahu apa-apa. Kita sulit menghadapi masalah-masalah kompleks seperti perubahan iklim dan bencana alam yang semakin sering terjadi. Maka dari itu, kita harus mencapai titik di mana kita menolak untuk membiarkan segala sesuatunya tak terdefinisi lagi. Kita harus bertindak, dan itu tidak boleh "undefined".

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form