Judul: NasDem Khawatir dengan Aksi Cawe-Cawe Presiden, Kok Mereka Jago Serba Ngatur Ya? Partai NasDem baru saja mengeluarkan pernyataan waswas terkait aksi cawe-cawe dari seorang calon presiden jelang Pilpres 2024. Ketua NasDem menyebut aksi cawe-cawe memiliki konotasi negatif dan dianggap sebagai upaya meraih kepercayaan politik yang palsu. Sebelumnya, mungkin kita semua hanya menganggap aksi cawe-cawe sebagai bentuk promosi diri yang biasa-biasa saja, tapi setelah diungkapkan oleh Ketua NasDem, ternyata aksi ini bisa lebih dari sekadar itu. Kita patut bersyukur ada Ketua NasDem yang begitu peduli dengan kepercayaan politik rakyat. Tapi, bolehkah saya tanya, NasDem sendiri tidak pernah berupaya menghentikan aksi cawe-cawe di kalangan para kader partainya yang bersaing dalam Pilwakot dan Pilwali? Kalau tidak salah, aksi ini dilakukan dengan cara menunjukkan prestasi politik fiktif, dan apakah prestasi politik palsu lebih terpuji daripada mencoba untuk mendapatkan kepercayaan dengan cara yang sedikit berbeda? Tentu saja, kita suka melihat para politisi dengan gaya ideal yang sangat sesuai dengan nilai-nilai moral, tapi kalau dilihat secara objektif, politik Indonesia penuh dengan gaya politik memikat yang memang mungkin agak kontroversial - dan itu sebenarnya hal yang wajar dalam dunia politik. Jadi, apa yang membuat aksi cawe-cawe semakin buruk daripada gaya politik lainnya? Saya kira, NasDem perlu belajar untuk tidak terlalu jago ngatur orang lain dan lebih fokus pada upaya-upaya konstruktif untuk meningkatkan kredibilitas partainya. Di akhir Pilpres 2024 nanti, rakyat pasti akan memilih calon presiden yang dianggap paling layak dan memiliki program kerja yang jelas - bukan karena aksi cawe-cawe atau konotasi negatif yang disematkan oleh NasDem.
NasDem khawatir jika seorang presiden yang mencalonkan diri pada Pilpres 2024 ikut serta dalam aksi cawe-cawe akan memiliki konotasi negatif, menurut Ketua NasDem. Selain itu, aksi tersebut dikhawatirkan akan diikuti oleh tentara dan polisi.
Share:NasDem khawatir jika seorang presiden yang mencalonkan diri pada Pilpres 2024 ikut serta dalam aksi cawe-cawe akan memiliki konotasi negatif, menurut Ketua NasDem. Selain itu, aksi tersebut dikhawatirkan akan diikuti oleh tentara dan polisi.