Pertambahan utang pemerintah sebesar Rp5.125 triliun di era Jokowi dinilai kurang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi oleh para ekonom.

"Wow, Terima Kasih Jokowi! Kenaikan Utang Pemerintah sebesar Rp5.125 Ternyata Tidak Bermanfaat" Pada artikel terbaru di CNN Indonesia, kita semua disuguhkan dengan berita hebat mengenai kenaikan utang pemerintah sebesar Rp5.125 triliun di era Jokowi. Dan apakah Anda tahu? Hal ini ternyata tidak efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. (Wow, terima kasih buat itu, Jokowi!) Ekonom - orang-orang yang hanya bisa memilih uang sebagai motivasi dalam kehidupan - klaim bahwa upaya untuk merangsang ekonomi dengan mengeluarkan uang dari saku kita semua adalah hal sulit. Siapa yang akan menyangkal itu? Uang dapat mempengaruhi motivasi, namun uang juga dapat menjadi sumber masalah. Yup, kita lihat di mana kita berada hari ini. Mungkin, mereka harus memangkas gaji Anda juga untuk menghemat anggaran, bukan? Namun, jika kita tinggal dalam masyarakat di mana kemakmuran adalah hal yang di utamakan, mengapa kita terkejut tidak melihat hasil yang di harapkan? Mungkin saja Jokowi akan segera merilis panduan yang harus di ikuti oleh pelaku usaha kecil demi bisa menjadi orang yang kaya. Siapa yang akan pernah berpikir bahwa kenaikan utang pemerintah dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi kami? Oh, dan tunggu! Hal seperti ini merupakan bukti bagi mereka di pemerintah bahwa mereka harus memotong lebih banyak anggaran, membayar lebih sedikit gaji dan pahitnya harus memotong tunjangan anak-anak sehingga mereka dapat memenuhi target "panggilan sepihak" Jokowi untuk mengurangi utang. Setelah semua, semakin banyak uang yang ada di tangan mereka dengan semakin sedikit pengeluarannya, semakin banyak uang yang bisa diambil dari kita... atau tidak? Mari kita tunggu. Tapi untuk saat ini, terima kasih telah mengajari kita sebuah pelajaran yang berharga. Uang tidak membuat dunia berputar - kecuali jika Anda di dalam pemerintahan.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form