Teks yang harus disingkat: "Go woke go broke" adalah kalimat yang digunakan ketika seseorang atau bisnis menjadi terlalu politis korektnya dan karenanya kehilangan dukungan basis penggemar mereka yang lebih besar. Artikel tentang kalimat ini dengan gambar dan komentar di situs 9GAG.

Judul: "Go Woke Go Broke: Benarkah atau Hanya Mitos?" Sekarang ini, hal yang paling populer bagi kebanyakan perusahaan adalah mengutarakan dukungannya pada isu-isu sosial yang tengah berkembang. Entah itu tentang lingkungan, kesetaraan gender, maupun politik. Namun, apakah sikap "woke" ini bisa membawa keuntungan atau bahkan merugikan suatu perusahaan? Banyak orang menganggap bahwa "go woke go broke" adalah sebuah mitos. Mereka meyakini bahwa dengan menunjukkan dukungan pada isu-isu sosial yang berkembang bisa membuat perusahaan menjadi lebih beretika dan diperhitungkan secara moral. Namun, sikap "woke" ini kadang-kadang malah membawa masalah baru bagi perusahaan. Contohnya, ketika kamu tertarik untuk membeli sebuah produk, namun tiba-tiba kamu melihat iklan yang diproduksi dengan segala isu sosial yang terkait, sepertinya itu akan menjadi sedikit mengganggu. Bukannya fokus pada produk itu sendiri, justru isu sosial yang dihadirkan malah merusak citra perusahaan. Tentunya, hal ini akan membuat konsumen merasa enggan untuk membeli produk tersebut. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh WPP's GroupM bahkan mengatakan bahwa dukungan pada isu sosial akan memberikan pengaruh negatif pada pembeli sebesar 47 persen dibandingkan dengan pengaruh positif yang sebesar 36 persen. Jadi, apakah perusahaan harus mempertimbangkan untuk berhenti menunjukkan dukungan mereka? Tidak semua perusahaan harus berhenti menunjukkan dukungannya terhadap isu-isu sosial yang berkembang. Perusahaan seharusnya tetap beretika, namun juga mempertimbangkan tujuan bisnis mereka. Memang, mengikuti tren sosial mungkin akan meningkatkan penjualan pada beberapa kasus, namun jika tidak ditangani dengan hati-hati, hal ini akan membuat citra perusahaan menjadi buruk. Jadi, apakah "go woke go broke" benar atau tidak? Mungkin saja benar jika tidak dijalankan dengan tepat. Namun, jika perusahaan dapat menyeimbangkan dukungan terhadap isu sosial dengan fokus pada produk dan tujuan bisnis mereka, maka sikap "woke" ini bisa menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Terlebih dengan merujuk kepada kasus-kasus yang ada, kita semakin mengetahui bahwa "go woke go broke" bukan hanya mitos belaka.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form